Inilah Dalil Menutup Aurat pada Wanita hingga Ciri Batasan Aurat Wanita

Kewajiban menutup aurat pada wanita mungkin semuanya paham, tapi tahukah kamu dalil menutup aurat pada wanita?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “aurat” dan “menutup aurat”, terutama dalam konteks keagamaan.

Namun, apa sebenarnya aurat itu? Dan mengapa sangat penting bagi wanita untuk menutup auratnya?

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang apa itu aurat, batasan aurat pada wanita, dan dalil menutup aurat pada wanita.

Apa itu Aurat dan Apa Saja Bagian dari Aurat pada Wanita?

Aurat dalam bahasa Arab berarti “sesuatu yang harus ditutupi”.

Dalam Islam, aurat merujuk pada bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat oleh orang lain, kecuali dalam situasi tertentu.

Bagi wanita, aurat mencakup hampir seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan.

Rambut, leher, dada, perut, punggung, lengan, dan kaki adalah contoh bagian tubuh yang dianggap sebagai aurat dan harus ditutup.

Menutup aurat bukan hanya soal mematuhi aturan agama, tetapi juga tentang menjaga kehormatan diri dan menghindari pandangan yang tidak semestinya.

Konsep aurat mengajarkan kita tentang batasan dalam interaksi sosial, serta menghormati privasi dan kesopanan diri sendiri dan orang lain.

Batasan Aurat pada Wanita Menurut Berbagai Mahzab

Dalam Islam, batasan aurat pada wanita bisa berbeda-beda, tergantung pada mazhab atau sekolah pemikiran yang diikuti.

Mazhab Syafi’i, misalnya, menetapkan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Ini berdasarkan interpretasi dalil yang menegaskan pentingnya menutup aurat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Sementara itu, mazhab Hanbali memiliki pandangan yang lebih ketat, menganggap seluruh tubuh wanita sebagai aurat yang harus ditutupi.

Mazhab Hanafi memberikan perspektif yang sedikit berbeda, dengan menetapkan batasan aurat wanita dengan mahramnya berbeda dari non-mahram.

Ini menunjukkan adanya fleksibilitas dalam praktik menutup aurat, dengan tetap mengacu pada dalil menutup aurat pada wanita sebagai dasar pengaturannya.

Perbedaan pendapat antar mazhab ini menunjukkan adanya ruang untuk interpretasi dalam hal keagamaan, yang memungkinkan umat Islam untuk mengikuti pendapat yang paling mereka yakini kebenarannya.

Namun, semua mazhab sepakat pada satu hal: pentingnya menutup aurat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan menjaga martabat diri.

Baca Juga: 7 Inspirasi OOTD Gamis dan Blazer yang Elegan dan Tetap Syar’i

Dalil Menutup Aurat pada Wanita

Dalil menutup aurat pada wanita bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, yang memberikan petunjuk jelas tentang pentingnya menutup aurat.

Surat Al-A’raf ayat 26 adalah salah satu contoh yang menjelaskan tentang turunnya pakaian untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan.

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.”

Ini menegaskan bahwa menutup aurat bukan hanya soal kesopanan, tapi juga merupakan ketentuan yang telah ditetapkan sejak awal.

Surat Al-Ahzab ayat 59 lebih lanjut menginstruksikan wanita untuk mengulurkan jilbabnya, menunjukkan pentingnya dalil menutup aurat pada wanita dalam menjaga diri dari gangguan.

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini menekankan bahwa menutup aurat adalah cara untuk mudah dikenali sebagai wanita yang beriman, yang pada gilirannya memberikan perlindungan bagi diri mereka.

Surat An-Nur ayat 31 mengatur tentang batasan menampakkan perhiasan, yang juga berkaitan dengan dalil menutup aurat pada wanita.

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”

Ini menjelaskan bahwa wanita harus menjaga auratnya, hanya menampakkan apa yang secara alami terlihat dan tidak menarik perhatian yang tidak semestinya.

Hadits juga memberikan panduan yang jelas tentang menutup aurat.

Hadits Riwayat At-Tirmidzi:

“Tutuplah auratmu kecuali dari istrimu atau budak perempuanmu.”

Hadits Riwayat Abu Dawud:

“Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya).”

Riwayat At-Tirmidzi dan Abu Dawud menyampaikan pesan Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya menutup aurat, hanya memperlihatkan bagian tubuh tertentu kepada mereka yang diizinkan.

Melalui artikel ini, kita dapat memahami bahwa dalil menutup aurat pada wanita adalah bagian integral dari ajaran Islam.

Menutup aurat bukan hanya soal pribadi, tapi juga komitmen terhadap nilai-nilai agama yang mendalam.

Dengan memahami dan mengamalkan dalil-dalil ini, seorang muslimah dapat menjaga kehormatan dan kesopanannya, sekaligus menunjukkan kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT.

Untuk kamu para wanita yang ingin menutup aurat dan tetap terlihat rapi, kamu bisa coba koleksi kemeja dan gamis terkini dari Shenada, yang bisa digunakan untuk look syar’i dan selalu nyaman saat digunakan di berbagai acara!